Janji Allah #Sarapan Pagi
Beberapa waktu yang lalu saya menemani seorang
saudara yang sedang mengalami persoalan dalam rumah tangganya. Ia sudah menikah
lebih dari 10 tahun. Awalnya kehidupan rumahtangganya berjalan baik dan
gembira. Namun memasuki tahun ke 10 ia mulai merasakan ada sesuatu yang berubah
dalam diri pasanggannya. Sebagai laki-laki yang bertanggung jawab ia berusaha
menerima setiap perlakuan kurang baik dari istrinya. Dalam satu kesempatan saya bertanya, “
Bagaimana kamu bisa bertahan dalam menjalani hidup dengan pasangan yang seperti
itu?” lantas dia menjawab santai “Kalau kita bisa menerima kelebihan istri,
mengapa aku tidak mau menerima kekurangan dia, menikah itu kan harus mampu
menerima kekurangan dan kelebihan pasanggan” Saya tertegun mendengar jawaban
itu! Sejauh saya mengenalnya ia sosok lelaki yang jujur dan tulus, maka wajar
jika jawaban yang ia lontarkan juga berasal dari kejujuran dan ketulusan
hatinya.
Baca juga Apa yang menggerakkan kehidupan andaHari ini Gereja merayakan Pesta Kelahiran SP. Maria dan dengan amat jelas kita mendengar kisah tentang seorang lelaki yang dikenal jujur dan tulus hati yaitu Yusuf. Yusuf adalah tokoh pemenuhan janji Allah karne ia memiliki kejujuran dan ketulusan hati. Kisah tentang Yusuf yang kita dengar mengajak dan mengingatkan kita para laki-laki atau suami-suami untuk bersikap tulus hati pada pasanggannya.
Ketulusan hati itu bersumber pada ketaantan pada perintah Allah sendiri dan secara konkrit diwujudkan dengan tidak menceriterakan kelemahan, kekurangan dan dosa-dosa orang lain kepada siapapun, tetapi senantiasa berusaha menceriterakan atau menyebar-luaskan apa yang baik.
Untuk para suami
tindakan paling konkrit adalah tidak menceritakan kelemahan pasangan dan
menceritakan kepada perempun lain. Menimba teladan dari Yusuf yang tidak ingin
mencemarkan Maria yang mengandung dari Roh Kudus. Janji Allah itu akan selalu
dipenuhi secara khusus pada mereka yang memiliki ketulusan hati dan setia
mendengarkan bisikan Roh Kudus. Semoga Anda yang adalah suami dan lelaki yang sedang
mempersiapkan diri menjadi suami, melalui teladan Yusuf dan kisah saudara yang
saya ceritakan menjadi pribadi yang jujur dan tulus hati dalam mencintai
pasanggan karena janji Allah akan diwujudkan dalam hidup Anda. (Aris Kurniyawan)
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda. Tuhan Memberkati!