Sejarah Mercon atau Petasan Saat Lebaran: Tradisi Seru yang Penuh Kontroversi
1. Pendahuluan
Lebaran itu nggak cuma soal ketupat dan opor ayam, tapi juga tradisi unik yang bikin suasana makin seru. Salah satunya? Mercon atau petasan! Meskipun sekarang banyak yang mulai beralih ke kembang api, tradisi ini masih punya tempat di hati banyak orang. Tapi, pernah nggak sih kepikiran dari mana asal-usul mercon yang meledak-ledak ini? Yuk, kita kupas sejarahnya!
2. Dari Mana Sih Asalnya Mercon?
Petasan ternyata bukan produk asli Indonesia, lho! Sejarahnya bisa ditelusuri jauh ke abad ke-9 di Tiongkok. Awalnya, mereka menemukan bubuk mesiu dan memanfaatkannya buat bikin kembang api dan petasan, dengan tujuan mengusir roh jahat. Nah, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya perdagangan, teknologi ini menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
3. Sampai ke Indonesia, Kok Bisa?
Dulu, para pedagang Tiongkok membawa petasan ke Nusantara saat berdagang dengan kerajaan-kerajaan maritim. Dari situ, petasan mulai dipakai dalam berbagai perayaan, termasuk Lebaran. Tradisi ini berkembang sebagai simbol kegembiraan setelah sebulan penuh menjalani puasa. Malam takbiran pun makin meriah dengan suara ledakan petasan yang bersahut-sahutan.
4. Seru, Tapi Ada Kontroversinya!
Meski seru dan bikin euforia, penggunaan mercon juga sering jadi masalah. Mulai dari luka bakar, kebakaran, hingga ledakan yang berakibat fatal. Makanya, pemerintah pun turun tangan dengan mengeluarkan regulasi ketat soal petasan, terutama yang punya daya ledak tinggi. Tapi, sebagai gantinya, kembang api tetap diperbolehkan dan jadi alternatif yang lebih aman buat merayakan Lebaran.
5. Tradisi yang Mulai Berubah
Seiring waktu, tradisi menyalakan petasan saat Lebaran mulai berkurang, terutama di kota-kota besar yang lebih ketat dalam aturan keamanan. Sebagai gantinya, banyak orang beralih ke kembang api yang lebih aman dan punya efek visual yang keren. Bahkan, di beberapa daerah, ada festival kembang api yang lebih terorganisir dan tetap bisa bikin suasana Lebaran makin meriah tanpa bahaya.
6. Kesimpulan
Jadi, mercon atau petasan memang punya sejarah panjang, dari Tiongkok hingga menjadi bagian dari tradisi Lebaran di Indonesia. Sayangnya, karena risiko bahayanya cukup tinggi, sekarang masyarakat lebih memilih kembang api sebagai alternatif yang lebih aman. Yang penting, kita tetap bisa menikmati momen Lebaran dengan cara yang menyenangkan dan tentunya nggak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda. Tuhan Memberkati!