Penolakan


Sahabat Feelo, saya yakin kalian pasti pernah mengalami penolakan. Anda pasti pernah ditolak dalam percintaan, pekerjaan atau dalam memberi kebaikan. Penolakan pada dasarnya bukan situasi yang nyaman. Tak jarang ketika mengalami penolakan, kita menjadi depresi, stress, kecewa atau putus asa. Tidak hanya itu penolakan bahkan mengakibatkan kita mengakhiri hidup kita.

Penolakan memang tidak pernah berada pada situasi yang positif. Mengapa demikian?karena di dalam penolakkan terjadi negasi bukan afirmasi. Negasi mengandung unsur-unsur yang seringkali membuat diri kita merasa dalam situasi sulit dan terpuruk. Negasi tak pernah melahirkan sebuah semanggat atau spirit baru. Berbeda halnya dengan afirmasi. Afirmasi lebih mengakomodir energi dan juga situasi positif di dalam diri kita.

Penolakan ada pada area ketidakpastian dan seringkali area ini tak pernah diperhatikan oleh kebanyakan dari anda kalian. Banyak dari anda seringkali membangun segala sesuatu pada area ideal yang lahir dari keinginan-keinginan. Area ini menaruh harapan yang pada akhirnya harus sesuai dengan apa yang kita pikirkan pdahal di dalam realitas tak melulu akan benar-benar sama dengan apa yang menjadi keinginan kita.

Lantas apa yang harus kita lakukan ketika kita mengalami peristiwa ditolak?

1. Melatih kemembalan
   Bola itu memiliki tingkat kelenturan paling baik. Belajar dari bola, dalam situasi apapun ia akan tetap lentur dan mampu menyesuaikan diri pada media apapun. Untuk menghadapai situasi ditolak anda harus melatih diri dengan karakter kemembalan. Semakin anda membal maka akan semakin mudah anda menyesuaikan dengan benturan sekeras apapun. Penolakan hanya mampu kita lewati sebagai sesuatu yang positif jika kita terbiasa melatih diri untuk membal.

2.Berdamai dengan kenyataan
   Tak selamanya yang ada sebagai harapan kita menjadi sebuah kenyataan yang tepat dan akurat. Semua hal yang sudah kita rancang pada akhirnya akan selalu ada yang kurang sesuai. Yang tak sesuai ini kadang kala tak bisa anda hindari maka solusi yang bisa kita ambil adalah belajarlah untuk berdamai dengan kenyataan yang terjadi saat itu. Jika pada akhirnya anda merasa kecewa, terima kekecewaan itu di dalam hati dan miliki. Ketika itu menjadi milik maka tak ada kata mengkambing hitamkan orang lain atau memproyeksikan kesalahan itu pada orang lain.

3. Pikirkan resiko yang paling buruk
    Setiap tindakan yang anda lakukan akan selalu mengandung sebuah resiko, baik itu resiko yang hasilnya positif atau negatif. Seringkali yang kurang diantisipasi adalah resiko paling buruk. Maka ketika sebuah tindakan akan anda lakukan, pikirkanlah resiko paling buruk yang akan terjadi nanti. Dengan demikian anda sudah siap menghadapi penolakan.

4. Doa
    Inilah satu-satunya perekat antara anda dan Tuhan yang menjadi penyelenggara dalam hidup anda. Tanpa doa usaha akan menjadi sia-sia. Doa membantu anda meminimalisir kekecewaan dan putus asa. Ketika untaian doa itu anda gemakan anda merasakan bahwa anda tidak sendirian. Doa adalah bagian dari keterbukaan hati anda untuk mengajak Tuhan ikut ambil bagian dalam setiap hal yang anda lakukan. Maka ketika anda akan melakukan tindakan yang berkaitan dengan hidup anda awali dengan doa dan ajak Tuhan ikut ambil bagian dalam hidup anda.

Empat hal di atas adalah sebagian dari cara sederhana yang bisa anda lakukan untuk menjadi lebih siap ketika penolakan itu datang. Yakinlah bahwa setiap penolakan yang hadir dalam hidup anda adalah bagian yang akan membentuk hidup anda menjadi lebih baik dan berbuah.


Comments

Popular posts from this blog

IBADAT TUGURAN KAMIS PUTIH DENGAN NYANYIAN TAIZE

BERBAGI TAK PERNAH RUGI

Sejarah Filsafat dan Pemikiran Plato