Kantong Plastik
Beberapa tahun yang lalu banyak
orang peduli dengan lingkungan dan rame-rame mengadakan lokakarya, seminar dan
juga workshop pemanfaatan limbah untuk didaur ulang. Mereka mempelopori gerakan
go green. Hasil dari gerakan ini
muncul beragam produk daur ulang mulai dari tas dan juga barang-barang kreatif
untuk keperluan rumah tangga.
Banyak limbah dari bahan plastik
setelah diolah memiliki nilai jual yang tinggi. Itulah kepiawaian orang-orang
kreatif yang peduli dengan lingkungan. Plastik kemasan detergen dan pembersih
lantai menjadi produk yang bermanfaat.
Beberapa hari ini di media sosial
muncul beberapa tulisan yang mengeluhkan peraturan untuk membayar kantong
plastik Rp. 200 di beberapa mini market
yang ada di Jakarta dan beberapa kota lain. Alasannya beragam, mulai dari keenganan
membayar Rp. 200 karena kantong plastik itu sebenarnya sudah mudah didaur
ulang. Ada juga yang enggan membayar karena peraturannya aneh.
Apapun yang menjadi alasan mereka
menolak membayar kantong plastik yang berbayar, semestinya mereka harus sadar bahwa
sejak dahulu seharunya mereka tak memakai katong plastik ketika berbelanja.
Jika anda menolak kantong plastik
karena alasan berbayar semestinya hal ini kurang begitu bijak. Seharusnya anda
menolak kantong plastik karena kantong plastik adalah polusi untuk bumi kita. Maka
cemooh dan keluh kesah di media sosial seharusnya tak perlu kita ungkapkan. Tak
ada untungnya sama sekali jika anda hanya berkeluh kesah di media sosial.
Mari kita berpikir bijak dan
menaruh pikiran kita pada sesuatu yang lebih penting daripada hanya sekedar
berkomentar dan akhirnya menimbulkan bully.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda. Tuhan Memberkati!