Tak Sekedar Selfie




“ Yuk...selfie dulu...buat di Path sama Insta!”

“ Cheers.......hiiii keren..lagi-lagi...jangan lupa tag ya cyin...”

Sobat muda tidak asing kan dengan percakapan singkat di atas? Kalau sobat muda pernah jalan bareng sama teman-teman pasti tak lengkap jika tak ber selfie ria. Selfie ibarat makanan pelengkap jika kita sedang jalan atau liburan.Tapi inget jangan terlalu memaksa diri buat selfie bisa bahaya buat keselamatan kita lho!

Pernah denger kisah  Xenia Ignatyeva gak? Ia seorang remaja Rusia yang berusia 17 tahun yang meninggal karena tergila-gila dengan aktivitas selfie. Ia nekat memanjat jembatan supaya teman-temanya terkesan. Akibat aksinya  yang gila ini keseimbangannya goyah saat ia memanjat jembatan yang cukup tingggi itu. Ia terjatuh, tubuhnya tersangkut di kabel listrik dan akhirnya tewas (http://www.dailystar.co.uk/news/latest-news/375694/Girl-plummets-30ft-to-her-death-while-attempting-SELFIE-on-top-of-railway-bridge)

Sobat muda  bisa bayangkin gak jika itu terjadi pada diri sobat muda, ngeri banget kan! Fenomena selfie yang kian heboh di jagad maya, mulai dari Facebook, Path, Twitter, Instagram ini bermula dari perangkat mungil yang disebut kamera. Kamera inilah yang menjadi sarana utama munculnya pose manyun, gigit lidah, cibi-cibi dll. Kamera-kamera mungil ini kini ditanam di ponsel atau smartphone, padahal dulu tidak semua orang bisa membeli kamera. Kini kamera dapat didapatkan dengan mudah, sangat mobile dan praktis.

Hari gini sobat muda tentu sudah memiliki ponsel atau smartphone (ponsel pintar) kan? Di toko-toko sudah menjamur ponsel dengan beragam varian. Diantara sekian pilihan ponsel pintar yang saat ini paling digemari adalah ponsel yang dibekali dengan kualitas kamera terbaik. Ponsel pintar dengan kamera mulai 8Mp-20Mp sekarang tersedia di gerai-gerai, tinggal kita menyesuaikan kondisi “kantong” kita jika ingin mencari kamera yang kualitasnya bagus.

Dengan merogoh kantong 1,5 Juta – 2,5 Juta kita sudah bisa membawa pulang ponsel pintar dengan kualitas kamera yang hampir setara dengan kamera poket atau DSLR. Pertanyaanya sebenarnya sobat muda membeli ponsel pintar dengan kamera super cangih itu untuk apa sih? Iseng-iseng responden sengaja bikin poling singkat di salah satu kampus di Malang tentang alasan utama ketika mereka membeli ponsel pintar. Dari poling sederhana ini  ada 8,3%  membeli ponsel pintar karena tertarik dengan kualitas videonya, 11,7% karena tak mampu membeli kamera pro tetapi ingin belajar fotografi, sedangkan 80% untuk selfie dan kebutuhan sosial media. Nah tuh kan, keliatan mengapa pangsa pasar semartphone hampir 90% larinya ke Indonesia. Alasanya sederhana karena kita orang muda di Indonesia gemar selfie.

Salah satu vendor terkenal yang baru masuk di Indonesia dengan taglinenya “see what others can’t see” bahkan menawarkan keungulan kamera ponsel pintarnya sebagai strategi marketingnya. Harganya yang murah juga menjadi magnet bagi mereka yang kantongnya pas-pasan. Bahkan saat ini juga muncul beberapa komunitas atau grup-grup fotografi. Mereka tak sekedar selfie tetapi belajar fotografi secara serius. Salah satu komunitas yang sedang ngetren menyebut dirinya dengan Im Zenyphers adalah Zenfone Indonesia Fotografi User atau ZIFU. Foto-foto mereka bahkan sudah mendapatkan award di luar negeri, ada yang dari Australia, Italia, Vietnam dan negara lain. Mereka mengembangkan group di salah satu sosial media paling populer sebagai sarana apresiasi dan belajar fotografi. Jika sobat muda ingin berkunjung ke group ini silahkan searching keywords Zenfone Indonesia Fotografi User di Facebook. Ada beragam tema yang disuguhkan setiap pekan yang sebagai sarana untuk menampung karya dan apresiasi para membernya. Grup ini mengusung tagline “Coloring the world, capturing the dream.” Tagline ini menjadi roh yang mengerakkan mereka untuk selalu belajar dan berani mengcapture moment dimanapun mereka berada. Bahkan ada member yang membuat tagline pribadi “Dari selfie kini mencintai fotografi”. Bagi mereka fotografi itu tak hanya teori tetapi perlu aksi dan hasil yang dapat dinikmati. Dengan demikian mereka sudah mewarnai mimpi meski kecil tetapi tercapai. Fotografi juga tak memerlukan kamera yang mahal dan profesional, karena fotografi adalah seni mengambar dengan cahaya. Meski dengan kamera ponsel mereka tak mundur jika bertemu dengan para fotografer dengan kamera profesional. Mereka sadar meskipun tak menjadi fotografer profesional tetapi karya mereka bisa go internasional. Kini member group ini ada sekitar 3.000 an orang, dari berbagai daerah di Indonesia ada juga yang dari Luar Negeri. Uniknya mereka semua awalnya tak mengerti sama sekali tentang fotografi tetapi mereka tetap percaya diri.

Sahabat muda ternyata kamera yang ada pada ponsel pintar kita tak sekedar untuk selfie saja kan? Kamera ponsel juga menjadi media belajar fotografi. Dengan demikian ponsel pintar bisa lebih tepat guna dan juga menjadi penyalur hobi yang membuat kita tak sekedar foto manyun, lalu diposting di sosmed lalu dikomentari sekian ratus orang. Ponsel kita juga bisa kita gunakan untuk media berbagi hal-hal positif yang memberi inspirasi. Tulisan ini saya tulis dengan ponsel mungil saya lho! Bahkan mas Aveus Har seorang penjual Mie Ayam dari Pekalongan menulis ke tujuh novelnya dengan ponsel sederhana, luar biasa bukan?  Yehezkiel Zebua diusianya yang masih muda, kini memiliki 3 perusahaan dan ia pernah menghasilakan uang Rp. 3 Milyar dalam  3 menit, hanya karena mengunakan ponselnya dengan bijak dan tak sekedar selfie. Jika kita bijak mengunakan ponsel dan fitur kamera pada ponsel pintar kita pasti akan menemukan banyak kreativitas dan manfaat yang lebih positif daripada sekedar selfie. Selfie memang sah-sah saja di muka bumi ini tetapi kita juga harus belajar menahan diri supaya tak menjadi aksi yang  membuat kita lupa diri. Ingatlah kisah Xenia yang saya ceritakan tadi, akibat ambisi akhirnya ia terbaring di dalam peti. Mari kita tak sekedar selfie lalu lupa diri, lebih baik kita belajar fotografi untuk mewarnai mimpi. Selamat belajar fotografi dan berbagi kreasi!

Repost from my article on hippwe.com. cekidot this link http://www.hipwee.com/daripembaca/daripada-dibilang-alay-narsis-gara-gara-selfie-lebih-baik-jadikan-kamera-ponselmu-untuk-berkarya/

Comments

Popular posts from this blog

IBADAT TUGURAN KAMIS PUTIH DENGAN NYANYIAN TAIZE

“Mereka Sedang Bekerja”

BERBAGI TAK PERNAH RUGI