Homili Hari Raya Tritunggal Mahakudus ( 19 Juni 2011)
Homili Hari Raya Tritunggal Mahakudus
Yoh.3:16-18
Syalom, Para saudara
yang dikasihi Tuhan. Hari ini kita bersama Gereja marayakan Perayaan CINTA
KASIH. Sebuah sejarah CINTA KASIH YANG TIDAK ADA TANDINGANYA, yaitu sejarah
cinta kasih Allah pada kita manusia dan dunia. Hari Raya Tritunggal Mahakudus
adalah sebuah jawaban bahwa Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus
mencurahkan cintaNya untuk kita umat manusia. Percayakah saudara jika Allah
mencintai kita? Percayakah anda semua yang mengaku diri Katolik bahwa ALLAH
MENCINTAI anda?
PERCAYA? Saya berharap anda semua
percaya luar dan dalam, tidak hanya di mulut
saja?
“Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” Mari para saudara
yang dikasihi Tuhan kita menyimak dan merenungkan sejenak perkataan Tuhan ini.
Kasih Allah yang luar bisa ini dimulai ketika ia memberikan putraNya yang
tunggal untuk menjadi manusia. Dengan harapan menusia menjadi sadar bahwa
hidupnya yang jahat menjadi dipulihkan. Supaya kita manusia tidak bertegar
tengkuk seperti bangsa Israel. Tetapi apa
saudara manusia menolak Dia. Manusia menolak Putra Allah yang menjadi manusia
dalam diri Tuhan Yesus. Allah yang
sungguh mengasihi manusia memberikan puteraNya yang tunggal tetapi manusia tetap tidak setia. Allah Bapa tidak menyerah, Ia tetap mau
meyakinkan manusia bahwa ia sungguh mencintai kita semua, yaitu dengan
mengorbankan putaranya dengan merelakanNya mati di atas kayu salib. Tetapi manusia dan kita semua tetap bertegar
tengkuk. Kita tidak mengerti bahwa Allah mencintai kita. Lantas apakah Allah
Bapa menyerah setelah PuteraNya yang tunggal disalibkan? Tidak saudara. Allah
mengutus Puteranya untuk mengirimkan Roh Penghibur.
Para saudara yang dikasihi Tuhan,
Allah Putra mengutus Roh Kudus, karena apa? Karena ia berjanji tidak akan
meninggalkan kita sendirian dan menjadi yatim piatu. Sampai disini apakah kita
sungguh-sunggu percaya kalau Allah itu mencintai kita? PERCAYA? Apkah bukti
Allah yang sampai pada titik ini membuat kita percaya pada Dia?
Mari kita melihat hidup kita pribadi
sehari-hari. Berapa kali kita melupakan Allah yang mencintai kita? Berapakali kita
memberi waktu yang sisa pada Allah? Berapkali kita lari dari Allah ketika
mengalami persoalan? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang patut kita jawab. Para
saudara Allah mengasihi kita lebih dulu, tetapi seringkali kita tidak pernah
memberi dan membalas kasih Allah lebih dulu. Jangankan kasih untuk Allah untuk
manusia saja masih mengitung untung rugi. Masih berpikir 100 kali bahkan
lebih.
Para saudara mari kita sadari bahwa
kasih Allah yang dicurahkan kepada kita hanya untuk satu TUJUAN yaitu SUPAYA
KITA MEMPEROLEH HIDUP YANG KEKAL. Oleh karena itu kalau kita menginginkan hidup
yang kekal kita diminta pertama untuk PERCAYA. Percaya bahwa Allah mengasihi
kita dan ia setia menemani kita sampai akhir jaman. Kedua seperti rasul Paulus dan
Yesus sendiri katakan. Kita diminta SEMPURNA seperti BAPA “Haruslah kamu
sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna” (2Kor 8:1-9) (Aris O.Carm/ 17 Juni 2011)
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda. Tuhan Memberkati!