Renungan Malam Paskah (23 April 2011)


MALAM PASKAH
“Nada de Turbe, Nada Espante”

            Tadi malam tentunya ada menonton film The Passion di RCTI atau setidaknya anda pernah melihat film itu atau mendengarnya. Ketika saya melihat film ini saya tersentuh dengan adegan ketika Yesus sedang berdoa di taman Getsmani. Di taman itulah ekspresi ketakutan dan kegelisahan Yesus nampak begitu jelas. Saat-saat terakhirnya yang akan segera tiba membuat ia tidak tenang. Cukup lama ia bergulat dengan ketakutan dalam dirinya, sampai akhirnya ia berdoa pada Bapanya ‘’ Ya Bapa –Ku jikalau cawan ini  tidak dapat berlalu kecuali kalau Kuminum, jadilah kehendakMu ‘’. Doa ini akhirnya mengubah hatinya yang gelisah menjadi kuat. Ia menginjak ular yang mendekatinya, lambang bahwa ia telah mengalahkan ketakutannya.
            Para saudara yang terkasih, dalam kehidupan kita seringkali kita mengalami banyak sekali ketakutan. Ketakutan-ketakutan yang beralasan dan ketakutan yang membuat kita lemah dalam iman. Situasi disekitar kita sungguh-sungguh nyata dan real bahwa banyak orang mengalami ketakutan. Salah satu ketakutan terbesar manusia jaman ini adalah ketakutan untuk mengatakan sebuah kebenaran. Banyak orang sudah tidak lagi berani berucap dan melakukan tindakan yang benar. Oleh karena itu kita semua semakin hari semakin cemar akibat dosa. Hidup kita sekarang saat ini dicemari oleh dosa-dosa akibat takut mengatakan kebenaran. Hidup kita diusak dengan kecemasan-kecemasan yang tidak beralasan. Cemas kita menjadi miskin, cemas karena kita tidak mendapat teman, cemas karena kita sampai saat ini tidak mendapat jodoh. Kecemasan-kecemasan ini akhirnya membuat kita untuk melewati setiap kecemasan ini dengan jalan pintas. Korupsi, masuk dalam pergaulan yang bebas, datang ke dukun-dukun dsb. Ada banyak peristiwa lain dalam hidup kita. Kesedian kita akibat orang yang mencintai kita tidak jarang membuat hidup kita menjadi suram dan memilih untuk mengakhiri hidup kita. Hari ini Yesus memberi kita Roh yang sama seperti yang ia terima yaitu Roh Allah sendiri yang mampu melawan ketakutan dalam hidup kita.
            Ia hari ini membuktikan bahwa kebangkitanya mengalahkan maut, mengalahkan ketakutan dan kematian. Ia hari ini memulihkan kembali martabat kita manusia yang cemar akibat dosa sehingga kembali menjadi utuh. Ia mendamaikan manusia dengan Allah Bapanya. Inilah hidup baru yang ditawarkan Tuhan kepada kita semua. Hidup baru ketika kita berani melewati segala kesukaran, tantangan dan ketakutan dalam hidup kita.  Barang siapa yang mengalahkan ketakutan ia akan menjadi pemenang. Yesus sudah mencoba dan membuktikan lebih dulu. Dan akhirnya ia menjadi pemenang lewat kebangkitanya. Nada de Turbe nada espante. Selamat Paskah                                              
                                                                                                            Aris O,Carm

Comments

Popular posts from this blog

IBADAT TUGURAN KAMIS PUTIH DENGAN NYANYIAN TAIZE

BERBAGI TAK PERNAH RUGI

Sejarah Filsafat dan Pemikiran Plato