Hari Minggu Paskah II - Hari Minggu Kerahiman Ilahi (1 MEI 2011)

Minggu, 01 Mei 2011
Hari Minggu Paskah II - Hari Minggu Kerahiman Ilahi

"Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yoh 20:29b)
Antifon Pembuka

Hendaklah kamu menjadi seperti bayi yang baru lahir, selalu haus akan susu rohani yang murni, supaya dengan itu kamu tumbuh dan diselamatkan. Alleluya.

Doa Renungan


Allah Bapa yang kekal dan Maharahim, dalam masa perayaan Paskah Engkau meneguhkan dan menguduskan umat-Mu. Tumbuhkanlah rahmat yang kami terima dari pada-Mu di dalam hati kami, agar kami memahami, betapa agungnya Sakramen Pembaptisan, betapa luhurnya Roh yang melahirkan kami kembali dan betapa indahnya darah yang telah menebus kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.


BACAAN I
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (2:42-47)
"Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama."

Orang-orang yang menjadi percaya dan memberi diri dibaptis, bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka, sementara rasul-rasul itu mengadakan banyak mukjizat dan tanda. Semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang, sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan tekun dan sehati tiap-tiap hari mereka berkumpul di Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah-rumah jemaat secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Mereka disukai oleh semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka kelompok mereka dengan orang yang diselamatkan
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:2-4.13-15.22.24; Ul: lih. 1)

1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata,
"Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Aku di dorong dengan hebat sampai jatuh,
tetapi Tuhan menolong aku.
Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku;
Ia telah menjadi keselamatanku.
Suara sorak-sorai dan kemenangan terdengar di kemah orang-orang benar,
"Tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan."
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Inilah hari yang dijadikan Tuhan
marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.


BACAAN II
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:3-9)

"Oleh kebangkitan Yesus Kristus, Allah telah melahirkan kita kembali dari antara orang mati kepada suatu hidup yang penuh pengharapan."

Saudara-saudara, terpujilah Allah, Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus! Berkat rahmat-Nya yang besar, kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus, dari antara orang mati. Kita dilahirkan untuk menjalani hidup yang penuh harapan, yaitu untuk menerima warisan yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan tak dapat layu, yang tersimpan di surga bagimu. Kuasa Allah telah memelihara kamu karena iman, sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia, yang akan dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu harus berdukacita sejenak oleh berbagai-bagai pencobaan. Semuanya itu dimaksudkan untuk membuktikan kemurnian imanmu, yang jauh lebth tinggd nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dalam api. Dengan demikian kamu memperoleh puji-pujian, kemuliaan, dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri.
Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi Dia. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat Dia. Kamu bergembira dengan sukacita yang mulia dan tak terkatakan, karena kamu sudah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

ALLELUYA
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 24:32; 2/4)
Yesus bersabda: Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya:
berbahagialah yang tidak melihat namun percaya.
BACAAN INJIL
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)
"Delapan hari kemudian Yesus datang."

Pada hari Minggu Paskah berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat, dengan pintu-pintu rumah terkunci, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, Pada waktu itu datanglah Yesus berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, Damai sejahtera bagimu!’ Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, Damai sejahtera bagimu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, ‘Terimalah Roh Kudus. Jika kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni: dan jika kamu menyatakan dosa orang tetap ada, maka dosanya tetap ada. Pada waktu Yesus datang itu, Tomas, seorang dar kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak hadir bersama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, "Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka, ‘Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan Jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya!” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas pun bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, ‘Damai sejahtera bagimu! Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, ‘Taruhlah jarimu di sini, dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku. Jangan engkau sangsi lagi, melainkan percayalah!” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, "Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya! Masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam Kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Putra Allah, dan supaya oleh imanmu itu, kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

RENUNGAN

“Berbahagialah  mereka yang tidak melihat namun percaya“

Syalom para saudara yang terkasih dalam Kristus,
            Hari Raya Paskah sudah kita lewati dan kita rayakan dengan penuh iman. Saya yakin anda semua masih merasakan bahwa kasih Kristus itu sungguh-sungguh nyata. Hari ini kita bersama Gereja masuk pada Minggu Paskah II sekaligus mengawali bulan Maria dan bulan Liturgi Nasional. Memasuki Minggu II Paskah ini kita diajak untuk melihat kedalam diri kita sejauh mana kualitas iman kita sampai saat ini. Bacaan-bacaan yang akan kita dengarkan hari ini mau menunjukkan betapa iman pada Kristus itu memiliki kuasa yang luar biasa. Para Rasul sudah membuktikan hal ini dengan membuat banyak orang menjadi percaya pada Kristus. Dalam Injil juga dikisahkan mengenai iman Rasul Tomas yang sering juga kita jumpai dalam hidup kita.
            St. Theresia dari kanak-kanak Yesus ketika masih di biara memberikan teladan yang luar biasa mengenai iman. Ia mengambarkan dirinya sebagai bola dan ia menyerahkan semua dirinya pada kanak-kanak Yesus untuk dilempar dan dibuat mainan sampai Ia bosan. Ia yakin bahwa inilah iman,penyerahan total pada Allah sendiri. Kita menyerahkan dan percaya secara total tanpa berpikir mengenai alasan dan apa yang ada dalam pikiran kita. Hari ini berita para murid melihat Tuhan disampaikan kepada Tomas.  “ Kami telah melihat Tuhan!“ lalu Tomas berkata “ sebelum aku melihat  bekas paku pada tanganNya, dan sebelum aku mencucukkan tanganku ke dalam lambungNya, aku sama sekali tidak akan percaya“.
            Kalimat Tomas ini adalah kalimat sederhana. Seringkali kita semua juga mengalami hal yang sama. Kita kadang tidak mudah percaya dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan. Kita selalu menunggu bukti yang bisa kita lihat dan kita raba. Misalnya ketika ada seseorang mengalami mukzijat kesembuhan,banyakorang tidak mudah diyakinkan. Suatu ketika Sr Briege Mckenna sedang memberi pelayanan retret imam di Jepang, lalu ada seorang pastor yang  berkata kepadanya “Briege, seandainya saya dapat melihat mukjizat, mudah bagi saya untuk percaya" lalu Sr Briege menjawab “  pastor setiap pagi Tuhan memakai anda untuk mengerjakan mukjizat”. “ tetapi bukan itu saya ingin melihat orang lumpuh disebuhkan” lalu sr.Briege menjawab “pastor sudah sering saya memberi kesembuhan dan melihat mukjijat tetapi rasanya tidak lebih mudah bagiku untuk percaya”. Keesokan harinya Sr Briege diundang keruang makan dan ada seorang imam tua  yang sakit dibagian kakinya dan lumpuh, dan ia diminta untuk mendoakanya. Dan setelah itu mukjijat terjadi, dan pastor yang tadi melihat dengan segera berkomentar “ ah sanggat sulit untuk saya mempercayai hal ini” lalu Sr Briege menjawab “  Lihat Pastor melihat mukjijat tidak membuat  percaya lebih mudah!”
            Para saudara terkasih kadang kita terlalu yakin bahwa iman kita akan tubuh dan semakin kuat tatkala kita melihat dan meraba. Syukur puji Tuhan jika itu memang terjadi dan kita alami. Tetapi persoalanya Tuhan tidak melulu menghendaki yang demikian. Tuhan menghendaki kita percaya sebelum melihat, yaitu ketika kita mendengar.“Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.“ (Rom 10:17) Inilah yang menjadi pondasai dasar kita ketika beriman pada Tuhan. Tuhan yang tidak nampak, tidak bisa diraba tidak akan mampu dicecap oleh sesuatu yang real. Hanya karena pendengaran kita bertumbuh dalam iman. Maka hal pertama yang harus kita bangun adalah mengunakan telinga kita untuk mendengar hal-hal yang baik dan sabda Tuhan sendiri. “Berbahagialah  mereka yang tidak melihat namun percaya“
            Kepercayaan inilah yang oleh para kudus seringkali disebut sebagai kepercayaan buta. Artinya menyerahkan diri secara total pada apa yang dikatakan oleh Allah meski mereka tidak melihat Allah. Allah selalu ada dan fakta ini tidak pernah bisa dipungkiri, oleh karena itu sia-sialah mereka yang meragukan dan tidak mempercayai Allah.

                                                                                                            3lingga, 30 April 2011
 Dens OCarm


Comments

Popular posts from this blog

IBADAT TUGURAN KAMIS PUTIH DENGAN NYANYIAN TAIZE

“Mereka Sedang Bekerja”

BERBAGI TAK PERNAH RUGI