HARI MINGGU KERAHIMAN ILAHI (1 MEI 2011)

SPECIAL HOMILY MGR. HADI SOEMARTO O.CARM



MINGGU KERAHIMAN ILAHI/A/ 2O11

(MINGGU PASKAH KEDUA /A/2011)
Kis 2:42-47  1 Ptr 1:3-9  Yoh 20:19-31

PENGANTAR
Hari ini, 1 Mei 2011, Paus Paus BenediktusXVI akan mengangkat Paus Yohanes Paulus II, pendahulunya sebagai Wakil Kristus, menjadi Beato. Upacara beatifikasi ini diselenggerakan pada Hari Minggu ini, sebab Paus Yohanes Paulus II menyebut Minggu Paskah II sebagai Minggu Kera-himan Ilahi. Salah satu Ensiklik Paus Yohanes Paulus II ini juga berjudul “Dives in Misericordia” (1981), yaitu bahwa  Allah sebagai Bapa sung-guh maharahim. Pesan ini sejalan dengan pandangan St. Agustinus, yang melihat hari-hari oktaf Paskah sebagai hari-hari kerahiman dan pengam-punan Tuhan. Marilah dalam perjamuan Ekaristi ini, yang juga merupakan perayaan kerahiman kita  bersyukur dan bergembira atas pengangkatan Paus Yohanes Paulus II menjadi Beato, sebab segenap hidupnya merupakan pewartaan dan perlaksanaan belas kasihan Kristus kepada segenap umat. Dan dalam Injil Yohanes hari ini Yesus menunjukkan  kedua belah tangan dan lambung-Nya, yang bekas ditusuk sebagai tanda kerahiman-Nya.

HOMILI
          Hidup Paus Yohanes Paulus II berlatar belakang masa remaja dan mudanya, di mana ia  menyaksikan sendiri akibat penderitaan selama Perang Dunia II. Ia melihat banyak orang dimasukkan ke tempat-tempat tawanan dengan kerja paksa. Di Wadowice kota asalnya Karol Wojtvla, calon Paus ini, mempunyai banyak teman Yahudi, yang kemudian dibunuh secara besar-besaran dalam suatu peristiwa ganas yang disebut “Holocaust”. Di tengah keadaan penuh kekerasan dan ketakutan itulah  Karol Wojtyla masuk seminari “tersembunyi” (klandestin) di Krakow. Di sinilah orang muda ini mengalami kebutuhan setiap insan akan kerahiman Allah, tetapi juga kebutuhan rasa setiap orang  untuk berbelas kasihan kepada sesama-nya! Oleh temannya di seminari, yaitu Andreas Deskur, yang kelak juga menjadi kardinal, Karol ini diperkenalkan dengan pesan Tuhan kepada  seorang Suster bernama  St. Maria Faustina Kowalska  tentang kerahiman Allah.  Santa Faustina ini wafat 1938 berusia 33 tahun. Paus Yohanes Paulus II mengangatnya thn 1993 menjadi Beata, dan thn 2000 menjadi Santa yang pertama  untuk Tahun Mellennium Ketiga ini. Sekaligus pada tahun yang sama inilah Yohanes Paulus II  menyebut Minggu Paskah II sebagai Minggu Kerahiman Ilahi.  Paus almarhum ini menegaskan, bahwa tidak ada apapun lainnya, yang paling dibutuhkan oleh manusia melebihi kerahiman!
          Menurut  Injil, Yesus menunjukkan kedua belah tangan dan lambung-Nya kepada para Rasul. Ia ingin menegaskan bahwa luka-luka-Nya itu, khususnya di lambung-Nya adalah sumber yang mengalirkan rahmat kerahiman Allah kepada umat manusia. Dan pada Hari Minggu Paskah II atau Minggu Kerahiman Ilahi tahun 2001 Paus Yohanes Paulus menyam-paikan kepada kita pesan Tuhan yang disampaikan kepada St. Faustina: yaitu bahwa jawaban khusus dan definitif Allah kepada masalah dan kerinduan umat manusia dewasa ini, yang mengalami kesengsaraan dan penderitaan adalah kerahiman Allah. Inilah anugerah Paskah, yang diterima oleh Gereja dari Kristus yang telah bangkit untuk  seluruh abad mendatang.
          Beberapa tahun berselang, Paus Benediktus XVI tahun 2006 di masa Paskah berkata: “Misteri kasih penuh kerahiman Allah merupakan pusat pontifikat (tugas panggilannya) sebagai Paus Pendahulu saya yang terhormat”. Karena itu atas penyelenggaraan ilahi, pada hari ini Paus Bene-diktus XVI pada Hari Minggu Kerahiman ini mengangkat Paus Yohanes Paulus II, Pendahulunya, sebagai Beato dan sebagai Rasul Agung dan Duta Kerahiman Ilahi.
          Mengapa Paus Yohanes Paulus II menekankan kerahiman ilahi kepa-da kita di zaman kini? Apakah ini tidak sama dengan kehormatan/devosi kepada Hati Kudus Yesus? Kerahiman adalah suatu kebajikan kristiani yang sangat penting. Tidak sama dengan sekadar keadilan atau ganti rugi saja.  Sebab zaman kita adalah zaman perhitungan! Semuanya menurut perhitungan!  Di mana ada kebencian dan dendam, di mana ada kemiskinan dan kelimpahan kekayaan, di mana ada penderitaan dan pembunuhan, di situlah sungguh mutlak dibutuhkan rahmat kerahiman! Di mana martabat dan kehormatan kepada manusia tidak ada, di situ mutlak dibutuhkan kasih kerahiman. Pesan kerahiman ilahi  berarti bahwa Allah sungguh menga-sihi kita, - kita semua! - betapapun besarnya dosa kita! Kerahiman Allah lebih besar dari pada  dosa-dosa kita.  Demikianlah kita dapat selalu percaya akan kesetiaan kasih-Nya, dan menerima kerahiman-Nya. Tetapi kita juga harus meneruskan atau mengalirkannya pula kepada sesama kita!
          Apakah  pesan kerahiman ilahi kepada kita? Kerahiman berarti tahu dan mau memahami kelemahan diri sendiri dan kelemahan orang lain, serta juga bersedia dan mampu untuk memaafkan dan mengampuni sesama. Kerahiman bagi kita manusia adalah salah satu ciri khusus kekudusan kristiani sejati. Amin.

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.

Comments

Popular posts from this blog

IBADAT TUGURAN KAMIS PUTIH DENGAN NYANYIAN TAIZE

“Mereka Sedang Bekerja”

BERBAGI TAK PERNAH RUGI