Fragmen singkat
Genesis of Metamorphosis
( parade metamorphosis.. akapela.. lalu disusul music kreatif)
1) Orang 1 : Pada mulanya adalah sabda yang merupa menjadi manusia. Muncul dari seinci waktu dan
merupa menjadi, putih, manis, ganteng, lembut,sipit dan beraneka macam bentuk seperti yang akan saya tunjukan, ada yang keceng, gendut, agak bulat, setengah bulat dan gentong. (masing-masing berdiri). Maaf saya tidak bermasud mendistingsi bahwa bentuk seperti ini tidak menarik sama sekali. Inilah keindahan dan keaneka ragaman hayati yang perlu kita lestarikan, demi masa depan gereja dan negara. ( diselingi music tanpa peluit)
2) Orang 2 : ( tiba-tiba dihentikan oleh perintah orang ke 2) stop…stop,, maaf saudara, saudara pikir apa yang saudara katakan itu lucu, mbanyol, jayus.. disini bukan ajang untuk dagelan, bukan 4 mata, bukan show kama sutra,.... oh maaf tawa sutra. Saudara ini sok.... sok tahu... Sok...ta.... u.uuu..uu.
3) Penyanyi :(paduan…… sok tahu.. sok tahu…..) bas dulu, disusul yang lain music pelan yang kecil--kecil
4) Orang 3 : sudah- sudah jangan bertengkar, apa masih kurang bertengkarnya di biara-saya tidak habis pikir, kok ya tidak ada kenyang-kenyangnya kalian ini bertengkar. Tidak di sana, tidak di situ, tidak di sini… selalu... bertengkar, malu,... malu.... malu saudara.... apa kalian ini sudah tidak punya kemaluan. ( masing-masing melihat kemaluannya)..tidak enak didengar tetangga……
5) orang 2 : begini pra……(dengan penuh semangat) persoalanya bukan bertengkar sebenarnya, saya kan hanya mengejek sebagai usaha untuk membela diri, apra kan tahu saya ini lemah tidak bisa melawan dengan okol maka hanya mulut lah yang bisa bersuara. Saya tersinggung.. wajar kan… apa alasanya apra kita itu membeda-bedakan antara yang menarik dan tidak.. coba bayangkan… ( membayangkan selama beberap detik)
6) orang : biasa sajalah pra .. kenapa mesti tersinggung…. toh tidak ada yang tergores hatinya secuilpun diantara para saudara yang hadir disini kan? Coba saya Tanya sekarang.. (tanya ke penonton) apa ada yang tersingung??… ( ke B Darwis) tidak ada kan….
7) orang 3 : ah sudah-sudah.. kalian ini katanya bersaudara. Ingga baek-baek.. regula pasal 24 “Persaudaraan itu bagai kepompong, ia lahir dari ulat menjadi kupu-kupu, barang siapa menganggap diri sebagai saudara, maka harus bisa menerima dirinya dan saudaranya apa-adanya”.. kalau tidak percaya… coba nanti selesai acara ini baca kembali regula pasal 24… kalau tidak ada tanya Rm. Wignyo. Jadi jika kita ini lahir dari ulat menjadi kupu-kupu dan mempunyai warna dan bentuk yang berbeda, ya inilah keindahan, kenekaragaman hayati yang patut kita lestarikan untuk turut mengukir sejarah ordo. Ayo berdiri. Kita nyanyi..
( nyanyi kepompong dengan gaya Jazzz)
CAT:
Waktu dialog 4 musik pelan….pelan. dialog ke 5 mulai sedikit keras.. dialog ke 6 keras dan berhenti sebelum “ Coba saya Tanya sekarang“
rJBs 04/ -7-3-09 dens
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentar anda. Tuhan Memberkati!